Kamis, 25 Desember 2008

ze>Kirim Nilai Ulangan Harian ke Orang Tua



Sidoarjo-Gresik
Politik Pemerintahan
Weekend
[ Kamis, 25 Desember 2008 ]
Kirim Nilai Ulangan Harian ke Orang Tua
BEBERAPA sekolah mengaku sudah mempersiapkan diri untuk menyongsong unas tahun depan. SMAN 4, misalnya. Menurut Kepala SMAN 4 Sudarmaji, sekolahnya melakukan pengayaan kepada anak didik jauh-jauh hari sebelumnya. Bahkan, tidak hanya kelas tiga, tetapi juga mulai kelas satu.

''Mereka diberi pengayaan untuk pelajaran-pelajaran yang diunaskan,'' ujar Sudarmaji.

Dia mengatakan selalu membagikan hasil nilai ulangan harian kepada orang tua siswa masing-masing. Jika nilai-nilainya dianggap masih di bawah standar, ada catatan bahwa si siswa bersangkutan tidak lulus. Kebijakan itu dimaksudkan untuk membentuk tanggung jawab dan kewaspadaan orang tua.

''Bukan berarti kami men-judge bahwa siswa yang dimaksud tidak lulus. Tapi, jika nilainya jelek seperti itu terus, bisa tidak lulus,'' tambah Sudarmaji.

Khusus anak kelas tiga, ada tambahan jam pelajaran berupa materi pengayaan. Les atau bimbel tidak ada. Sekolahnya, kata dia, juga intensif mengadakan tryout enam kali. Tiga kali dengan bobot materi setara unas dan tiga kali dengan materi setara SNM PTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi). ''Setelah unas selesai, baru kami akan membuka bimbingan insentif untuk siswa,'' katanya.

Hal yang sama dilakukan SMAN 19. Kepala SMAN 19 Muchtar mengungkapkan, sekolahnya juga telah melakukan pengayaan materi pelajaran kepada siswa-siswi yang akan unas sejak beberapa waktu lalu. ''Yang tidak kalah penting, kita juga menyuruh mereka untuk terus berdoa dan belajar,'' ujar Muchtar. (sha/hud)

za>Dana Talangan Jembatan Suramadu Rp 400 M Cair


[ Jum'at, 26 Desember 2008 ]SURABAYA - Pelaksana proyek Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) akhirnya mendapatkan dana talangan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa. Bank Exim of China, investor Suramadu asal Tiongkok, sudah mencairkan dana Rp 400 miliar pada 24 Desember lalu. Dengan adanya dana tersebut, pelaksana proyek optimistis proyek tersebut rampung pada pertengahan Maret 2009.

"Dananya memang sudah dicairkan. Tinggal menyelesaikan beberapa proses administrasi agar dana itu bisa segera digunakan untuk melanjutkan proyek jembatan," kata A.G. Ismail, kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Nasional V, kemarin (25/12).

Menurut Ismail, pencairan dana talangan tersebut dilakukan setelah pemerintah Tiongkok dan investor mengetahui kondisi pembangunan Jembatan Suramadu yang sudah memasuki tahap akhir. "Karena fisik jembatan memang sudah tampak hampir selesai, mereka berani mencairkan dana," ujarnya.

Sesuai dengan rencana, dana tersebut bakal dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi jembatan, terutama bentang tengah serta approach bridge. "Bisa dikatakan, semua masalah pendanaan sudah klir. Sekarang kami tinggal fokus penyelesaian proyek ini," ucapnya.

Ismail optimistis skedul penyelesaian proyek Suramadu bisa sesuai dengan rencana. Diharapkan, seluruh pekerjaan konstruksi rampung pertengahan Maret. Jika itu tercapai, jembatan bisa digunakan mulai April 2009.

Hingga kemarin, pekerjaan konstruksi masih tampak terus dilakukan. Yang terbaru, bentang tengah jembatan tersebut sudah tersambung. Pelaksana proyek juga dikabarkan baru saja selesai memasang fondasi untuk main cable. Setelah itu, ungkap Ismail, pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran dan pemasangan kabel-kabel. "Kami harap Januari sudah selesai. Penyelesaian approach bridge sendiri ditargetkan rampung Februari," jelasnya.

Hingga pertengahan Desember, progress report Jembatan Suramadu sudah mencapai 88,46 persen. Rinciannya, pembangunan causeway di sisi Surabaya mencapai 99,8 persen dan sisi Madura 99,23 persen. Sedangkan untuk pembangunan bentang tengah mencapai 81,74 persen.

Kendala klasik masih terkait dengan pembangunan akses karena rumitnya pembebasan lahan. Hingga saat ini, pemerintah masih menunggu penerapan sistem konsinyasi untuk pembebasan sisa lahan akses. Di sisi Surabaya, akses yang sudah tuntas mencapai 96,28 persen. Sedangkan di sisi Madura, pembangunan akses baru mencapai 78,62 persen. (ris/fat)

Rabu, 24 Desember 2008

za>Dokter Ingatkan Bahaya Nintendo Wii Rabu, 24 Desember 2008 - 11:02 wib


LONDON - Dokter di Inggris memperingatkan para penggemar game konsol Nintendo Wii agar lebih berhati-hati dalam memainkannya. Pasalnya, berdasarkan laporan, setidaknya 10 orang harus dilarikan ke rumah sakit tiap pekannya akibat cedera yang ditimbulkan setelah bermain Nintendo Wii.

"Peningkatan jumlah orang yang cedera akibat Wii atau yang dinamakan Wii-itis meningkat hampir 100 persen," kata dokter Broomfield Hospital, Essex, Dr Dev Mukerjee seperti dilansir The Sun, Rabu (24/12/2008).

Mukerjee mengatakan, kebanyakan pasien cedera setelah bermain konsol Wii-Fit pada game tenis atau permainan lain yang membutuhkan gerak. Umumnya cedera yang sering terjadi menyerang bagian otot tendon. Kurangnya pemanasan juga kadang-kadang menyebabkan cedera otot pada bahu dan pergelangan tangan.

Selain itu, Mukerjee mengatakan Wii-Fit juga sering menyebabkan luka dan lecet pada lutut. Untuk itu, ia menyarankan agar orang yang bermain game konsol itu melakukan pemanasan terlebih dahulu, dan melengkapi diri dengan peralatan keamanan seperti pelindung lutu

Jepang Larang Ponsel di Sekolah


TOKYO - Maraknya penggunaan ponsel oleh remaja ke sekolah ternyata banyak menimbulkan efek negatif. Selain mengganggu pelajaran, tindak kekerasan akibat ponsel juga banyak terjadi. Melarang ponsel ke sekolah pun jadi solusi.

Peraturan untuk melarang membawa ponsel ke sekolah sedang coba digodok oleh parlemen di Jepang. Mereka mulai khawatir dengan dampak buruk ponsel terhadap siswa. Dalam data yang dihimpun, sebanyak 6 ribu kasus kekerasan yang terkait ponsel terjadi di sekolah sejak tahun 2007.

Dalam laporan The Sunday Morning, Rabu (24/12/2008), pemeritah Matahari Terbit itu tidak akan tergopoh-gopoh dalam meluluskan rencana ini. Sebab, jika terlalu cepat disahkan, akan menimbulkan kontroversi dikalangan pelajar.

Pemerintah Jepang sendiri saat ini sudah membentuk tim khusus untuk menanggulangi masalah tersebut. Tim ini pun telah memberi rekomendasi kepada seluruh sekolah di Jepang untuk melarang ponsel digunakan di lingkungan sekolah.

Keseriusan Jepang dalam pelarangan ini, sebenarnya juga tidak terlepas suatu peristiwa yang terjadi bulan lalu. Saat itu seorang pelajar nyaris melakukan aksi bunuh diri karena foto telanjang yang yang diambil olehnya, tersebar luas di kalangan sekitarnya.

za>Prestasi para Guru SMP N 2 Bojonegoro

kita patut berbangga dua kali, pertama kita harus berbangga atas prestasi pak rasmadi juara 2 KIG tingkat jatim.
Setelah menjadi juara 1Lomba karya ilmiah guru,kini pak ras berhasil menjadi juara 2 se-jatim.dan 5 guru RSBI di kirim BIMTEK ke surabaya tgl 9 s/d 1Desember 2008.aku sangat bangga dengan mereka karena mereka mampu menunjukkan prestasi mereka dengan baik.tidak hanya bangga dengan mereka tapi prestasinya patut kita tiru.dan keberhasilan mereka pun bisa menjadi motivasi belajar kita.sehingga kelak suatu saat kita bisa mengikuti jejak mereka semua.mereka semua memang seorang Guru yang hebat karena mereka tidak mengenal lelah dalam memberikan ilmu mereka kepada murid-muridnya meskipun kadang kita tidak menyadarinya.
kedua kita berbangga lagi atas terpilih nya lima guru untuk dibimbing mengenai teknologi ke surabaya.lngsung saja saya sebetken 5 guru tersebut

1. Pak Cip
2. Pak Ras
3. Bu Retno
4. Bu Anik
5. Bu Lukis
rencananya waktu dekat ini 5 orang itu akan keluar lagi ( masih simpang siur).
kita do'akan saja semoga mendapat ilmu lebih di bimbingan tersebut. amin allahumma amin.

za>"5 Guru RSBI di kirim Bimtek ke Surabaya tgl 9 s/d 19 desember 2008"

alhamdulillahirobbil alamin wa bihi nas ta'inu ala umuridunya wathin. washolatu wasalam ala asrofil ambiyaki wal mursalin waala alihi wasohbihi ajmain.

kita patut berbangga dua kali
pertama lita harus berbangga atas prestasi pak rasmadi juara 2 KIG tingkat jatim
kedua kita berbangga lagi atas terpilih nya lima guru untuk dibimbing mengenai teknologi ke surabaya.lngsung saja saya sebetken 5 guru tersebut

1. Soetjipto Santoso MM.
2. Rasmadi spd.
3. Sri Retno
4. Lukiswati
5. Anik ( ndak tau nama lengkapnya)

rencananya waktu dekat ini 5 orang itu akan keluar lagi ( masih simpang siur).
kita do'akan saja semoga mendapat ilmu lebih di bimbingan tersebut. amin allahumma amin.

Minggu, 21 Desember 2008

za>PaK rasmadi beraksi kembali dan menjadi juara


Setelah nenjadi juara,pak rasmadi beraksi kembali....menjadi juara2 se jatim..
dan "5 Guru RSBI di
kirim Bimtek ke Surabaya tgl 9 s/d 19 desember 2008"
aq bangga sekali mempunyai guru yang dapat membanggakan sekolah kita.. tidak hanya bangga''' hal tersebut juga patut kita tiru...karena keberhasilannya itu kita harus menjadi pemicu...
kita semua harus menjadi murid yang seimbang dengan kerja ilmiah guru yang tak kenal lelah membimbing kita dari pagi hingga sore...semoga kita tidak hanya bangga tetapi kita juga harus bisa menirunya...

karena karya ilmiahnya luar biasa motivasi bagaimana cara mengajar dengan leluconnya sangat membangkitkan semangat belajar kita,,walaupun sudah sore.....

Kamis, 11 Desember 2008

Museum Adityawarman Koleksi 6 Ribu Benda Budaya Jum'at, 12 Desember 2008 - 13:19 wib


PADANG - Museum Adityawarman yang diresmikan 1977 ini terletak di Jalan Diponegoro No 10. Luasnya 2,5 hektar. Di halaman museum ada deretan pohon pelindung berupa tanaman hias dan apotek hidup. Arsitekturnya berbentuk rumah adat Minangkabau, kiri dan kanan ada dua bangunan kiri dan kanan bernama rangkiang Sibayau-bayau dan Sitinjau lauik �kedua bangunan itu digunakan untuk menyimpan hasil panen padi.

Bagian kanan di halaman gedung museum tersebut terdapat kendaraan padati, alat angkut hasil pertanian seperti padi serta rempah-rempah lainnya, padati ini ditarik oleh kerbau. Sementara bagian bawah museum tersebut terdapat kendaraan tranportasi bendi alat transportasi khas orang Minangkbau.

Jika masuk ke dalam rumah gadang tersebut sebelah kiri khusus ruang pengenalan mengenai kekerabatan adat Minangkabau yang matrilineal dimana sistem kekerabatan mengambil garis keturunan dari ibu.

Bagian altar sebelah kiri juga terdapat singgasana kerajaan lengkap dengan aksesoris yang keseluruhannya didominasi warna kuning keemasan. Bagian depan masih dalam ruangan pertama akan menemukan tiga bilik dalam rumah gadang (rumah adatt minang kabau).

Selain itu ada beberapa juga barang bawaan seserahan untuk pengantin khas Sumatera Barat, dan satu set ruang fungsi rumah gadang pada upacara perkawinan.

Tak ketinggalan beberapa jenis pakaian ada minang kabau, mulai dari pakaian datuak, hulubalang, serta raja dan bundo kanduang lengkap bersama dengan aksesorisnya. Tak ketinggalan kain silungkang sebagai corak kain dari Sumatera Barat yang dibuat secara ditenun.

Yang lebih menariknya ternyata di Sumatera Barat juga terdapat budaya Mentawai yang tergabung dalam provinsi ini. Di Mentawai sangat kontras dengan budaya alam Minangkabau baik itu dari pakaiannya maupun dari segi adat istiadatnya yang mengambil garis keturunan patrilinial.

Yang lebih menonjol tampaknya replika arca Adityawarman yang diletakkan dalam Museum, meski replika arca tersebut sangat mirip dengan yang aslinya saat ini berada di museum nasional Jakarta. Adytiawarman merupakan raja pertama yang berkuasa di Pagaruyung, Kabupaten Batusangkar, Sumatera Barat.

Menurut Kepala Museum Adityawarman, Usria Dhavida �koleksi yang ada di museum ini berjumlah 6.000 koleksi yang didapat dari seluruh wilayah Indonesia. Koleksinya terbagi 10 kelompok, yakni kelompok Geologika/Geografika antara lain permata, granit, andesit, dan alat pemetaan.

Kelompok Biologika (rangka manusia, hewan, dan tumbuhan), Etnografika (budaya yang menggambarkan identitas suatu etnis), Arkeologika (benda hasil budaya pra-sejarah sampai masuk budaya barat), Historika (Benda sejarah yang berkaitan dengan organisasi, tokoh dan negara), Numismatika /Heraldika (mata uang atau alat tukar/ tanda jasa berupa pangkat, cap, stempel), Filolo-gika (naskah kuno), Keramologika (barang pecah belah), Seni Rupa (seni pengalaman artistik melalui obyek-obyek 2 dan 3 dimensi), dan Teknalogika (benda yang menggambarkan teknologi tradisonal dan modern). Museum tidak saja mengoleksi benda-benda bersejarah dari Sumbar, akan tetapi juga dari suku-suku bangsa yang ada di Nusantara.

Museum ini juga dijadikan sebagai tempat belajar siswa terutama tingkat SMP dan SMA yang ada di kota Padang.

"Setiap pekan pasti ada siswa yang datang ke museum ini bersama gurunya terutama untuk pelajaran Budaya Alam Minangkabau, selain itu museum ini juga dijadikan sebagai lokasi rekreasi pada hari libu," tutur Usria.

Dan setiap tahun juga sering digelar acara di museum ini, berupa atraksi anak-anak dan pagelaran seni dan budaya. "Tujuannya adalah mengenalkan budaya pada anak-anak agar mengetahui budayanya sendiri, ditambah lagi saat ini era modernisasi banyak tak mengenal budaya sendiri," ujarnya.

Museum Adytiawarman ini sekarang dibawah naungan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Provinsi Sumatera Barat ini terletak dijantung Kota Padang.

Kamis, 04 Desember 2008

za>PEMILU di sekolah ku


za>Pertama kali di sekolah manapun, pemilu untuk seusia kita {SMP} itu meyakinkan bahwa guru-guru di sekolah ku itu kreatif buangetzz.....
pada tanggal 29 NOvember 2008 di sekolah ku diadakan pemilu untuk mencari siapakah yang pantas menjadi ketua osis spendabo...
hal ini diadakan perdebatan yang sengit antara kanjidat dan di beri ujian yang berat yaitu di panaskan antara panasnya siang itu, dari pertama ketua osis arien, bertanya dan para knjidat harus menjawab dengan baik dan secara logis, diantara kanjidat kemarin kelihatan yang paling menonjol yaiti Anik , tetapi tanpa di ganggu gugat ternyata yang terpilih yaitu Fajar kanjidat yang laki2... apakah ini di katakan diantar mereka laki2lah yang utama,,, dari pemihan itu terdapat 64 orang yang GOLPUT, itu semua menjadikan sungguh perjuangan yang tak terlupakan... karena sejak dini sekolah ku sudah memlatih murid-muridnya mandiri dan mengutamakan sikap demokrasi insyaallah sekolah ku majuu

Rabu, 12 November 2008

Modifikasi War Game, Gamer Surabaya Rancang Setting Perang 10 Nopember


Dilengkapi Pidato Asli Bung Tomo, Disisipi Dialek Suroboyoan
Memperkenalkan sejarah tak hanya melulu lewat buku atau museum. Tiga pria asal Surabaya ini mereka ulang kisah
heroik perang 10 Nopember 1945 melalui modifikasi game perang (war game). Perburuan data menjadi bagian tersulit.
IGNA ARDIANI A.
DICKY Octavira, 37, sudah lama mengintimi Close Combat. Kalau sudah memainkan game perang itu di komputer, staf
IT Radio Star FM tersebut sering lupa waktu. “Saya seperti kecanduan game itu. Saya sangat menyukai game bersetting
perang di Eropa,” ujar pria berkulit putih itu.
Close Combat merupakan jenis Real Time War Game, sebuah game simulasi perang berdurasi 15-30 menit.
Penggemarnya mayoritas berusia 30 hingga 50 tahun yang menyukai atmosfer militer. “Software game itu dipakai
beneran oleh marinir AS dan Angkatan Laut Inggris,” ujar Dicky ketika ditemui di sebuah kafe di pusat kota, Senin lalu.
Dia menjelaskan, Close Combat sedikit berbeda dari game RTS (real time strategy) umumnya. Sebab, untuk
memainkannya, gamers tak harus menyusun markas atau benteng lebih dulu, tapi langsung menentukan lokasi
peperangan, memilih pasukan, dan bertempur melawan tentara musuh.
Versi orisinal game itu mulai masuk ke Indonesia sekitar 2001. Game tersebut berlatar belakang Perang Dunia II yang
mengisahkan pendaratan tentara sekutu di Prancis untuk melawan tentara Jerman.
Setahun berselang, Dicky mulai melihat banyak komunitas yang memodifikasi game tersebut. “Mereka mengubah
lokasi peperangannya,” katanya.
Tidak lagi di Prancis, tapi bisa di Uni Soviet, Afrika, atau negara lain sesuai keinginan si gamer. Karena lokasi
berpindah, otomatis tentara yang berperang ikut diubah. Jika lokasi yang dipilih adalah Uni Soviet, yang berperang tentu
tentara Rusia dan Amerika. “Bukan lagi sekutu melawan Jerman,” ujarnya.
Melihat tren itu, muncul ide di kepala Dicky untuk membuat game dengan setting perang kemerdekaan di Indonesia. Dia
memilih perang 10 Nopember 1945 di Surabaya. “Kedahsyatan perang itu bisa dibilang sudah melegenda. Gelegarnya
pun tak kalah dari perang-perang besar di Eropa. Seru juga jika dibuat versi game-nya,” ungkapnya.
Lewat game tersebut, Dicky juga berharap generasi muda masa kini mengenal siapa saja pahlawan yang berjasa
dalam perang tersebut.
Demi mewujudkan ide itu, Dicky mengontak Yusuf, salah seorang rekan yang kebetulan sama-sama bergerak di bidang
grafis dan pencinta Close Combat.
Namun, rencana mereka sedikit terhambat lantaran terbentur bidang pemograman. “Latar pendidikan saya adalah
desain grafis. Untuk game itu, saya mungkin bisa membuat animasi dan tampilannya. Tapi, untuk memodifikasi data
programnya, saya menyerah,” ungkapnya.
Dia lantas menghubungi teman yang lain yang bernama Gregorius Satia Budhi. “Dia jago program. Kebetulan, Greg
ternyata seide dengan saya. Jadilah kami jalan bertiga,” ujar Dicky.
Karena berlatar sejarah, mereka tidak ingin asal-asalan membuat game. Dicky dkk berburu referensi sejarah untuk
membuat game berjudul Battle of Surabaya 45 itu seotentik mungkin. Misalnya, pasukan mana saja yang terlibat dalam
perang itu. Atau, senjata apa yang dipakai serta informasi lain. “Kami memanfaatkan internet, buku-buku sejarah,
sampai ke museum,” jelas Greg -panggilan akrab Gregorius.
“Data historis itu berguna untuk menentukan tim-tim yang akan berperang,” kata pria yang didapuk sebagai leader
pengumpul data sejarah tersebut.
Menurut Dicky, di antara mereka bertiga, Greg paling getol mendalami sejarah Indonesia.
Pekerjaan itu tidak mudah. Sebagian besar data pasukan tentara Indonesia terpencar, sehingga sulit ditelusuri. “Ada
kalanya antara buku sejarah yang satu dengan yang lain memuat data yang tidak sama,” ungkap Greg, 36.
Dia mencontohkan, dalam salah satu buku disebutkan, tentara TKR yang ikut bertempur berjumlah 10 orang. Namun,

pada buku lain ditulis 20 orang. “Akhirnya, daripada bingung, kami mengambil data yang terbanyak saja.”
Berbeda dari data pasukan Inggris. Melalui internet, sudah bisa didapatkan data lengkap mulai jumlah orang dalam
satu batalyon, siapa saja namanya, hingga senjata yang digunakan. Semua jelas.
“Kalau tentara Indonesia, semua serba nggak pasti. Dalam satu batalyon yang berisi 700 orang, misalnya, bisa jadi
yang tentara asli hanya 100 orang. Sisanya pemuda kampung. Itulah yang membuat data-data sulit dipastikan,” ujar
Greg, dosen Teknologi Informasi di Universitas Kristen Petra itu.
Selain pasukan yang berperang, keotentikan game didukung oleh kostum, tanda pangkat, hingga suara. “Ikon-ikon
penting seperti Bung Tomo, Brigjen Mallaby, atau Mayjen Sungkono juga kami buat semirip mungkin seperti asli. Ada
pula pidato asli Bung Tomo ketika menyerukan perlawanan terhadap tentara sekutu,” jelas Dicky.
Semua itu berkat kerja sama mereka dengan komunitas re-enacment, sebuah komunitas pencinta sejarah. Dicky dkk
dibantu Andhika Estiyono, salah seorang anggota komunitas tersebut yang juga dosen Desain Produk Industri ITS.
Selain berhasil mendapatkan rekaman suara asli Bung Tomo, mereka memperoleh data tentang contoh seragam,
emblem, hingga senjata tentara pejuang kemerdekaan Indonesia dan Inggris kala itu. “Untuk tentara Indonesia,
suaranya di-dubbing dalam bahasa Indonesia. Kalau pas kalah atau diserang mundur, tentaranya bakal misuh-misuh
menggunakan bahasa Suroboyoan,” ungkapnya.
Bagian tersulit dalam pengerjaan game tersebut adalah mengumpulkan peta foto Surabaya pada era 1945-an. “Sekali
lagi, akhirnya kami mengira-ngira peta Surabaya tempo dulu berdasar buku-buku sejarah,” ujar Greg. Peta Surabaya
masa kini diubah menjadi tempo dulu.
Proyek tersebut dikerjakan secara terpisah sesuai job description. Maklum, ketiganya sama-sama sibuk pada pekerjaan
masing-masing di lokasi yang saling berjauhan. Dicky bekerja di Pandaan, Gregorius berprofesi sebagai dosen UK
Petra Surabaya, dan Yusuf di Bandung. “Saya, misalnya, bertugas membuat data, mengumpulkan story. Dicky dan
Yusuf di bagian animasi serta tampilan,” jelas Greg.
Mereka saling bertukar data melalui e-mail. Mereka jarang kumpul bareng. “Tapi, kalau pas sudah bertemu, kami malah
nggak ngapa-ngapain. Ngobrol yang lain,” ungkap Dicky lantas tertawa. “Bisa jadi, karena dikerjakan sesempatnya,
proyek ini belum kelar sampai sekarang.”
Mereka bertiga start sejak 10 November tahun lalu. Sekarang baru selesai sekitar 70 persen. “Idealnya, proyek tersebut
selesai 10 November tahun ini. Nggak tahu lagi kalau molor.”
Begitu tuntas dikerjakan, game tersebut akan langsung di-upload di internet. Semua orang bebas men-download.
Untuk memainkannya, tetap dibutuhkan CD installer game Close Combat 5: Invasion Normandy. “Itu sebagai langkah
studi banding. Ketika semua sudah nyoba, pasti bakal ada kritik dan saran. Dari situ, kami akan menyempurnakan lagi,”
kata Dicky.
Ada juga rencana mendemokan game tersebut di museum-museum Surabaya. “Jarang ada game berbahasa Indonesia
dengan bahasa Suroboyoan pula.”
Mengapa tidak dikomersialkan? “Nggak semudah itu. Game tersebut bukan karya orisinal. Kami nge-hack dari game
lain, terus kami rombak. Kalau dijual, bakal jadi masalah nanti,” tegas Dicky.
Setelah Battle of Surabaya 45 selesai, Dicky dkk akan membuat game seri perang kemerdekaan Indonesia lainnya.
Tak melulu peperangan yang terjadi di Surabaya, tapi juga perang kemerdekaan di daerah lain. “Mungkin nanti kami
membuat game perang 5 Jam di Jogja atau perang Puputan di Bali. Yang penting, kita cari peta lokasinya dulu, baru(ujar Dicky/www.invidiousclub.com/admin/gc)

Sabtu, 08 November 2008

Catatan Akhir Tahun 2007, Guru Gagal Sertifikasi Selalu Lebih 50 Persen Desember 31, 2007

pgrinews> Jebloknya hasil Ujian Nasional (Unas) siswa Surabaya tidak hanya karena faktor siswa. Faktor rendahnya sumber daya manusia (SDM) guru juga disorot jadi pemicunya. Ini terutama setelah masyarakat mengetahui jebloknya hasil sertifikasi dan uji kompetensi guru di Surabaya. Ironis dan Tragis. Inilah kalimat yang tepat menggambarkan jebloknya hasil sertifikasi guru di Surabaya. Mengajar di ibu kota provinsi dan dekat dengan pusat pemerintahan daerah ternyata tak menjadikan ‘para Oemar Bakri’ ini mau meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. Padahal semua syarat untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi tersedia. Mulai memadainya sarana infrastruktur, transportasi, komunikasi, perpustakaan, lengkapnya toko buku, hingga kerapnya digelar pelatihan dan workshop bagi guru.

Dengan semua fasilitas tersebut, mestinya pahlawan tanpa tanda jasa di kota metropolis ini punya sesuatu yang lebih dibandingkan teman-temannya sesama guru yang ada di daerah lain. Terutama daerah pelosok dan kepulauan terpencil.

Tetapi, seiring ditetapkannya PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen bahwa semua guru harus memiliki kualifikasi akademik setidaknya S1 atau Diploma IV dan memiliki sertifikat pendidik. Guru di kota tak lagi bisa ‘menyombongkan diri’. Apalagi kalau menganggap guru Surabaya lebih unggul dibandingkan, misalnya guru Sumenep atau Pacitan. Karena kemampuan dan kompetensi guru dalam mengajar ada tolok ukurnya, yaitu sertifikasi.

Dan melihat hasil sertifikasi guru kouta 2006 dan 2007 yang dikeluarkan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), kita pasti tercengang. Selama tiga kali uji portofolio yang dilaksanakan antara bulan September hingga Desember 2007, jumlah guru di Surabaya yang tidak lulus alias gagal angkanya selalu di atas 50 persen dari total peserta sertifikasi.

Sertifikasi kuota 2006, dari 571 guru SD dan SMP yang berkas portofolionya dinilai tim asesor, yang lulus hanya 228 orang, sementara 342 (59,8 persen) tidak lulus. Jumlah guru yang tidak lulus semakin tinggi pada sertifikasi kuota 2007. Dari 796 berkas portofolio guru TK dan SD diuji, yang lulus hanya 270 orang, sementara 511 orang (64,1 persen) dinyatakan gagal.

Jebloknya hasil sertifikasi guru Surabaya tersebut semakin lengkap ketika hasil sertifikasi guru SMP, SMA, SMK, dan SLB kouta 2007 diumumkan. Dari 1.091 berkas portofolio peserta yang diuji, yang lulus hanya 450 (41,25 persen). Sementara yang tidak lulus 597 orang (54,72 persen). Rinciannya, untuk guru SMP dari 459 peserta yang lulus 200 (43,57 persen) dan gagal 250 (54,47 persen). SMA dari 375 peserta yang lulus 148 (39,47 persen) dan gagal 207 (55,20 persen). SMK dari 224 peserta yang lulus 88 (39,29 persen) dan gagal 125 (55,80 persen). Dan guru SLB dari 33 peserta yang lulus 14 (42,42 persen) dan tidak lulus 15 (45,45 persen). Jumlah tersebut belum termasuk 36 guru harus melengkapi berkas, lima berkasnya harus diklarifikasi, dan tiga berkas lainnya dibatalkan.

Hasil tersebut menempatkan Surabaya sebagai daerah dengan jumlah guru terbanyak yang tidak lulus uji portofolio dibandingkan guru di 14 kabupaten/kota di Jatim yang berkas portofolionya dinilai tim asesor Unesa. Daerah itu masingmasing, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Jombang, Nganjuk, Tuban, Bangkalan, Bojonegoro, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Mojokerto, dan Kota Mojokerto. Fakta itu sekaligus mementahkan prediksi sejumlah kalangan bahwa guru di daerah perkotaanlah yang punya peluang paling besar lulus uji berkas portofolio.

Jebloknya hasil sertifikasi guru Surabaya tersebut sebenarnya sudah bisa diperkirakan 27 September lalu. Ketika tim independen Unesa melakukan uji kompetensi terhadap 70 persen lebih guru SMP dan SMA pengajar mata pelajaran yang diunaskan - bahasa Indonesia, matematika, dan bahasa Inggris. Uji kompetensi ini permintaan dari Dinas Pendidikan Surabaya mereaksi jebloknya hasil Unas 2007. Hasilnya, dari 1.725 peserta - 1.125 guru SMP dan 600 guru SMA– sekitar 40 persennya masuk katagori kurang memuaskan dalam mengajar tiga pelajaran yang diunaskan.

Hasil uji kompetensi tersebut membuat melek mata masyarakat pendidikan di Surabaya. Bahwa penyebab siswa gagal Unas tidak bisa ditimpakan sepenuhnya ke siswa. Kurang memadainya SDM alias kompetensi guru juga faktor yang tak bisa dikesampingkan.

Mereaksi rendahnya kompetensi guru, Dinas Pendidikan Surabaya mencoba membuat program percepatan peningkatan SDM guru mulai 2008. Bentuknya dengan menggelar super crash program dan continous education. Sekitar Rp 5 miliar uang rakyat dipakai membiayai program ini.

Sikap reaktif tersebut menunjukkan ‘gagalnya’ pembinaan dan peningkatan kompetensi guru yang dilakukan selama ini. Bahkan bisa dipastikan program itu tak akan muncul kalau tidak ada sertifikasi kompetensi guru. Padahal di negara lain, seperti Jepang UU Sertifikasi sudah ada sejak 1949 meskipun UU Guru baru ditetapkan 1974.

SMPN2 BOJONEGORO KEBANGGAANQ

SMPN 2 Bojonegoro terletak didalam kota Bojonegoro tepatnya berada di JL. Dr. Wahidin No. 82 yang mana sangat srtategis apabila dijadikan Rintisan Sekolah Berbasis Internasinal. Animo masyarakat sangat tinggi terhadap sekolah terbukti setiap tahun pelajaran sekolah tidak mampu manampung pendaftar sehingga dengan terpaksa sekitar 30 % pendaftar tidak bisa diterima di SMPN 2 Bojonegoro.

Salah satu unsur penunjang dalam upaya peningkatan mutu pendidikan adalah sarana prasarana dan perangkat lunak atau software yang memadai. Apalagi dalam proses pembelajaran berbasis bilingual yang banyak diekpresikan dengan pembelajaran CTL berbasis ICT. Menurut teori G Peagot bahwa tahapan operasional berfikir pada usia SMP akan lebih sempurna apabila dalam proses belajar dibantu dengan alat bantu berupa benda konkrit agar daya ingat anak akan lebih lama berdasarkan pengalaman yang ia lakukan. Atas teori tersebut dianggap sangat perlu apalagi diera globalisasi informasi seperti ini teknologi sangat diperlukan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan bertaraf internasional.

SMP Negeri 2 Bojonegoro menjadi Sekolah Standar Nasional sudah 3 tahun dan sudah saatnya meningkat menjadi taraf Internasional, mengingat daya dukung lingkungan yang memadai yaitu letak geografis sekolah yang berada di tengah-tengah kota sangat strategis untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf Internasional. Selain letak strategis juga didukung oleh sumber daya siswa yang memadai sehingga memungkinkan untuk dikelola secara profesional yang pada akhirnya benar-benar dapat menjadi sekolah yang berkualitas. Yang tak terlupakan adalah kemampuan dari pengelola sekolah yang besiap diri untuk maju mengejar ketinggalan dengan SMPN tetangga yang sudah lebih dulu menjadi sekolah bertaraf Internasional.

Minggu, 02 November 2008

Kepala sekolahku bapak Bambang sutejo berangkat menjadi CJH 2008


Akhirnya Bapak Bambang Sutedjo yang adalah kepala se4kolas SMPN 2 Bojonegoro dapat membanggakan sekolah dan memberikan citra baik untuk sekolah anak2 spendabo bangga karena beliau dapat berangkat CJH2008. tidak hanya itu saja kami sekeluarga spendabo juga dapat menyaingi saningan2 yang kelihatannya berat dan memiliki target tinggi. tidak hanya itu beliau telah membawa nama SMPN2 Bojonegoro menuju RSBI semoga, bapak B.B. SUTEDJO dapat meraih sukses yang dapat menjulangkan nama SMPN2 BOJONEGORO

Sabtu, 01 November 2008

za> guruku yang BERprestasIII


namanya pak Rasmadi dia terkenal sebagai guru yang kreatif, maka aku bangga guru favoritku itu bisa menggondol sebuah penghargaan yang tak terduga yang dapat di unjuk gigikan kepada smpn1 bojonegoro yang nominasinya adalh pesaing yang akhirnya dapat di luluhkan oleh guru kita tersebut.... maka saya harap anak2 di smp 2 jga jangan kalah sama kreatifitas pak ras donk,...,, karena kalau anak2dapat membuat karya ilmiah seperti pak ras, pasti smp2 tak kalah dengan smp yang lain